Detail

Blog Image

CEGAH BURNOUT DAN HINDARI ALZHEIMER!

 Anggi Ernata S.Kep.Ns

 

Pekerjaan tidak lagi memuaskan seperti dahulu? Apakah banyak hal yang tidak bisa Anda selesaikan? dan meski Anda menyelesaikannya, Anda merasa bahwa Anda tidak melakukannya sesuai kemampuan yang terbaik? Apakah Anda merasa mudah lelah dan terbelenggu kesibukan? Jika jawabannya ya, besar kemungkinannya Anda mengalami kelelahan kerja atau burnout!

Istilah ini pertama kali ditemukan pada tahun 1970-an oleh psikolog Herbert Freudenberger, yang menjelaskan burnout sebagai "kondisi kelelahan mental dan fisik yang disebabkan oleh kehidupan profesional seseorang". Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan ”burnout“ sebagai sebuah sindrom yang dikonsepkan sebagai hasil dari stres kronis di tempat kerja yang belum berhasil dikelola.”

Christina Maslach seorang Psikolog Amerika mengamati gejala burnout dapat berupa penurunan prestasi yang drastis dari orang-orang yang semula berdedikasi tinggi dalam pekerjaannya, tiba-tiba menjadi lesu dan mengalami ketidakberdayaan. Pekerjaannya menjadi terbengkalai, mudah tersinggung, sinis, dan menarik diri.  Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya penghargaan yang positif dari atasan, kurang dukungan sosial, kurang kegiatan variatif, dan sikap perfeksionis dari dalam diri.

Jika Anda termasuk orang yang mengalami gejala diatas, segeralah bertindak! Karena jika burnout tidak segera Anda tanggulangi, berbagai penyakit akan menanti Anda. Burnout merupakan pertanda Anda mengalami “Stress Oksidatif”, dan Hidrogen Peroksida akan banyak dihasilkan karenanya, zat kimia ini menyebabkan penumpukan protein, yang semakin memicu radikal bebas yang dapat sebabkan kerusakan otak dan berpotensi kepikunan, gangguan mekanisme pengontrolan kerja organ, hingga akhirnya dapat mengakibatkan kematian. Penyakit tersebut dikenal dengan Alzheimer.

Lantas bagaimana kita dapat mencegah otak kita mengalami burnout, ditengah semakin tingginya stressor dan beban pekerjaan di zaman sekarang ini?

  1. Istirahat cukup

Tubuh manusia bukanlah robot, manusia memerlukan waktu tidur yang cukup setiap harinya yaitu sekitar 7-9 jam. Hindari bekerja lembur berlebihan hingga melewatkan waktu tidur malam terlalu sering, segera ambil waktu istirahat jika terpaksa melakukannya.

  1. Makan makanan bernutrisi

Makanlah makanan yang bernutrisi baik untuk tubuh, terutama otak yaitu:

  • Gandum utuh seperti Barley kaya akan vitamin B dan serat yang dapat membantu menurunkan kolestrol serta meningkatkan kesehatan otak. Penelitian menunjukkan kalau vitamin B (seperti B6, B12, dan folat) dapat mengurangi risiko penurunan kognitif karena memiliki manfaat meningkatkan kemampuan ingatan.
  • Sayuran seperti kubis brussel, brokoli, dan kembang kol. Ketiga sayuran ini termasuk dalam keluarga sayuran Cruciferous yang kaya anti-inflamasi, antioksidan, dan glukosinolat. Sayuran ini juga tinggi kandungan vitamin C, vitamin K, selenium, folat, potassium, dimana semuanya berkaitan membantu menurunkan risiko penurunan kognitif.
  • Buah–buahan seperti Alpukat, Labu, dan aneka Berry. Buah berwarna kemerahan ini banyak mengandung antioksidan dan karotenoid. Sedangkan buah alpukat kaya asam lemak tak jenuh tunggal dan vitamin E.
  • Kacang-kacangan seperti Almond dan Kenari, berkadar tinggi Kalsium, Magnesium, Potassium, dan Alpha-linolenic acid atau ALA, yang merupakan salah satu Asam Lemak Omega-3 utama yang baik untuk kesehatan kardiovaskuler serta daya berpikir.
  • Aneka Ikan, daging merah, & daging unggas. Omega 3 dan vitamin B12 yang baik untuk fungsi kognitif, hanya dapat ditemukan dalam lauk hewani.
  • Teh Hijau. Kandungan Polyphenolnya menunjukkan kalau teh hijau berperan dalam memberikan manfaat sehat pada ingatan, perhatian, dan fungsi otak.
  • Asupan kopi murni yang cukup memberikan efek perlindungan terhadap penurunan kognitif dan stimulasi umum pada pusat sistem saraf.
  1. Hindari paparan toksin

Tanpa kita sadari paparan toksin ada disekitar kita. Hindari dengan, memakai masker saat berkendara; mencuci buah dan sayur dengan pencuci foodgrade; pastikan produk pakaian dan furniture yang Anda beli aman dari zat berbahaya; Rajinlah mencuci tangan dengan sabun; dan jangan biasakan menimbun sampah elektronik dirumah.

  • Pestisida, yang terdapat di buah dan sayur.
  • PBDE (Polybrominated Diphenyl Ether), yang digunakan pada produk tahan api, termasuk tekstil, furniture, dan karpet.
  • Polusi Udara, mengandung PAH (Polycyclic Aromatic Hydrocarbon) dari emisi kendaraan, batu bara, & asap rokok.
  • Timbal, yang terdapat pada baterai, karet, kabel, zat pewarna / cat, bensin, penyambung pipa air tahan korosi.
  • Merkuri, di dalam campuran kosmetik
  • PCB (Polychlorinated Biphenyls) terdapat di komponen elektronik dan pestisida
  • Pengawet makanan dalam makanan instant olahan dan konsumsi gula berlebih
  1. Mengelola pekerjaan, waktu, dan emosi
  • Pilahlah pekerjaan berdasarkan prioritas, tetapkan jadwal pekerjaan, dan waktu istirahat
  • Tidak enggan untuk mengatakan “Tidak!” atau negosiasi waktu penyelesaian pekerjaan, agar tidak melebihi kapasitas diri.
  • Miliki Support System yang baik dalam lingkungan pekerjaan.
  • Kelola emosi secara adaptif. Berusalah untuk membicarakan setiap masalah dengan baik. Ambillah waktu jeda jika merasa berat. Mulailah kembali saat Anda siap.
  1. Melakukan olah raga dan hobi.

Sudah tidak diragukan lagi bahwa manfaat olahraga dan melakukan hobi memberikan dampak yang baik bagi kesehatan tubuh dan jiwa Anda. Sediakan waktu yang cukup setiap harinya untuk Anda memulihkan diri dari kepenatan aktivitas Anda.

Apa yang Anda lakukan hari ini menentukan diri Anda di masa mendatang!

Kami akan ada untuk Anda, jika Anda merasakan Gangguan Kesehatan Umum. Hubungi Klinik Umum Prohealth,

di nomor WhatsApp 081-23323-0021

Editor: Rendi YS

Referensi:

Pangkalan Ide. 2008. Seri Tune Up Gaya Hidup Penghambat Alzheimer. Jakarta : PT Elexmedia Komputindo

Rahayu, Muji dkk.Toksikologi Klinik. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta:2018. http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Toksikologi-Klinik_SC.pdf. Diakses 27 April 2021.

Kategori

Terkini

Tags

Testimonials