Detail

Blog Image

BERBAGI INDAHNYA KEHIDUPAN MELALUI DUKUNGAN BAGI PENYANDANG EPILEPSI

26 Maret diperingati sebagai hari Epilepsi Sedunia atau Purple Day setiap tahunnya. Sebagai rumah sakit penyedia layanan khusus jiwa,  peringatan Hari Epilepsi telah menjadi agenda tahunan di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang (RSJRW).  Tahun ini peringatan Hari Epilepsi diawali dengan pelaksanaan apel pagi diikuti oleh karyawan dan  mahasiswa praktikan dengan mengenakan busana bernuansa ungu. Hal tersebut dilakukan sebagai wujud dukungan civitas hospitalia RSJRW kepada seluruh penyandang epilepsi. Sebagai bentuk apresiasi kepada penyandang epilepsi, di akhir pelaksanaan apel seluruh peserta dihibur dengan pembacaan puisi berjudul “Epilepsi” dan peragaan cuci tangan oleh rehabilitan unit mental organik. Pelaksanaan apel diakhiri dengan penyerahan secara simbolis hasil karya rehabilitan kepada Direktur Utama didampingi oleh Jajaran Direksi.

                Usai apel pagi, peringatan Hari Epilepsi dilanjutkan dengan menggelar gathering bersama rehabilitan rawat inap, rawat jalan dan keluarga di Gedung Semeru. Kegiatan bertajuk “Berbagi Indahnya Kehidupan Melalui Dukungan Bagi Penyandang Epilepsi Life is Beautiful” ini disambut antusias oleh rehabilitan dan keluarga. Acara dibuka secara resmi oleh Direktur Utama dr. Laurentius Panggabean Sp.KJ., MKK, dalam sambutannya disampaikan terimakasih kepada keluarga dan rehabilitan yang telah berkenan hadir menyempatkan waktu untuk bersilaturahmi dan saling memberikan dukungan untuk saling menguatkan. Melalui kegiatan ini RSJRW berupaya menurunkan stigma dengan mendukung penyandang  epilepsi untuk hidup normal dan mendapatkan hak yang sama dengan orang lain.  

Pada kesempatan tersebut salah satu penyandang Epilepsi Bapak UM berbagi kisah hidupnya berdamai dengan Epilepsi. Bapak UM telah hidup dengan epilepsi selama puluhan tahun, menjadi penyandang epilepsi berbagai kondisi yang tidak menyenangkan di masyarakat telah ia terima. Mulai dari stigma negatif, dikucilkan, hingga kegagalan meraih jenjang karir yang diimpikannya karena label “Epilepsi” telah ia lalui dengan besar hati. Segala kesulitan hidup yang ia jalani sebagai penyandang Epilepsi tidak lantas menurunkan semangat hidup Bapak UM. Diskriminasi yang diterima malah menjadi penyemangat untuk membuktikan kepada orang-orang yang telah merendahkan kemampuannya bahwa dia mampu berkarya dan berprestasi sama dengan manusia normal pada umumnya atau bahkan lebih.

Perjalanan karir Bapak UM terbilang cukup sukses, usai menjadi salah satu karyawan di bank, dia berpindah di salah satu produk minuman berskala nasional sebelum memutuskan untuk berhenti dan menjadi pengemudi transportasi online. Beberapa tips yang dibagikan Bapak UM bagi sesama penyandang Epilepsi dan keluarga adalah jangan pernah minder (kurang percaya diri) buktikan kepada orang-orang yang memandang rendah bahwa penyandang Epilepsi juga mampu berprestasi. Berobat secara teratur dan kenali kondisi tubuh, jangan memaksakan kondisi tubuh untuk beraktivitas karena dapat memicu bangkitan epilepsi. Tidak kalah penting adalah dukungan dari keluarga dan lingkungan terdekat sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan kembali rasa percaya diri penyandang epilepsi.  

Peringatan Hari Epilepsi tahun ini juga diisi dengan paparan materi “Epilepsy Issue Hoax or Fact” oleh dr. Anasrullah Sp.S yang membahas mitos dan fakta seputar Epilepsi. Kegiatan semakin meriah dengan fun game yang diikuti oleh seluruh peserta dengan difasilitasi oleh para ahli. Beberapa materi fun game yang diberikan antara lain mengenai motivasi, dukungan keluarga dan pengelolaan emosi. Diharapkan rangkaian kegiatan peringatan Hari Epilepsi tahun ini dapat memberikan dukungan dan semangat bagi penyandang Epilepsi dan keluarga. Jangan berputus asa karena bangkitan epilepsi bisa dikendalikan dengan berobat secara teratur dan menjalani pola hidup sehat. Selamat Memperingati Purple Day! (hukormas & pkrs rsjrw 0341 426015 ext 1154)

Kategori

Terkini

Tags

Testimonials